
Ternyata, ada banyak mitos menyusui yang dipercaya oleh para Bunda. Jadi, agar tidak salah anggapan, yuk coba periksa fakta selengkapnya di sini!
Tahapan menyusui masih menjadi masa-masa yang krusial baik bagi Bunda maupun sang bayi. Hal ini disebabkan karena menyusui adalah sebuah cara paling alami yang dapat dilakukan untuk memberikan nutrisi dan kekebalan tubuh pada sang bayi. Dengan menyusui, Bunda akan merasakan kontak fisik yang tak terlupakan di masa-masa pertumbuhan si buah hati.
Di tengah menghadapi masa-masa bahagia sekaligus krusial tersebut, Bunda sudah pasti akan dihadapkan dengan beberapa mitos menyusui yang berkembang di masyarakat luas. Seperti diketahui, mitos sendiri merupakan sebuah keyakinan tradisional yang tersebar luas tanpa adanya bukti dan fakta yang kuat.
Akibat adanya mitos tersebut, Bunda pun mungkin jadi khawatir sehingga berpengaruh pada produksi ASI sang buah hati. Jadi agar tidak gundah lagi, setidaknya ada 7 mitos tentang menyusui yang saat ini sering menjadi buah bibir masyarakat. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya berikut ini!
Mitos menyusui pertama yang paling sering Bunda dengar adalah larangan makan pedas. Menurut kepercayaan, rasa pedas yang dimakan oleh Bunda akan membuat ASI juga terasa pedas. Karena kepercayaan tersebut, banyak ibu-ibu yang menghindari makan pedas saat menyusui.
Lantas, mitos atau fakta ibu menyusui tidak boleh makan pedas? Sebenarnya, sebuah penelitian mengatakan bahwa Bunda yang menyusui boleh mamakan apa saja. Hanya saja, penting untuk dipertimbangkan karena semua asupan yang dimakan Bunda akan berpengaruh pada rasa ASI.
Kendati demikian, pengaruh rasa ASI yang berbeda-beda ini ternyata memiliki manfaat baik bagi tumbuh kembang sang bayi. Menurut beberapa penelitian, keberagaman rasa pada ASI akibat asupan yang dimakan Bunda ini menjadi media awal pengenalan rasa makanan pada si buah hati. Hasilnya, anak pun terhindar menjadi seorang picky eater (pemilih makanan).
Meskipun mitos ibu menyusui makan pedas ini ternyata sebenarnya boleh, namun tetap ingat untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Artinya, makanan pedas masih boleh dikonsumsi, namun dalam batas wajar dan tidak berlebihan. Pasalnya, makanan pedas yang dikonsumsi berlebihan oleh Bunda dapat berdampak pada si buah hati, lho! Jadi, jangan makan pedas-pedas ya Bunda.
Mitos menyusui selanjutnya adalah larangan makan ikan. Jadi, apakah larangan tersebut benar? Mitos satu ini memang tidak sepenuhnya salah. Pasalnya, ada beberapa ikan yang memiliki kandungan merkuri yang ternyata berbahaya bagi bayi.
Adapun ikan yang memiliki kandungan tersebut adalah ikan tuna, mackerel, marlin dan hiu.Mengapa kandungan merkuri berbahaya? Diketahui, kandungan merkuri dapat dengan cepat naik ke tingkat yang berbahaya.
Tingginya kadar merkuri bisa memengaruhi sistem saraf pusat yang menyebabkan kemungkinan cacat neurologis. Untuk itu, BPOM dan WHO telah memperingatkan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan merkuri tinggi. Dengan demikian, mitos makanan ibu menyusui kali ini bisa dibilang adalah fakta ya, Bunda!
Eits, tapi jangan khawatir! Tidak semua jenis ikan dilarang untuk dikonsumsi. Sebagai gantinya, Bunda bisa memilih ikan laut yang mengandung omega 3 dan kadar merkuri rendah seperti sarden, salmon, mila dan teri. Satu hal lagi yang penting, Batasi konsumsinya dengan hanya memakannya paling banyak 3 kali dalam seminggu.
Apakah kamu pernah mendengar tentang mitos menyusui yang menyebutkan bahwa sang ibu tidak boleh minum es? Yap! Mitos kali ini memang paling banyak didengar. Larangan minum es ini pun dipercaya karena bisa membuat bayinya jadi pilek.
Jadi, mitos atau fakta ibu menyusui tidak boleh minum es? Kabar bahagianya, anggapan tersebut benar-benar mitos! Kenyataannya, tidak ada relasi khusus antara Bunda yang minum es dengan kondisi bayi yang pilek. Pasalnya, salah satu faktor yang membuat bayi menjadi pilek bukan karena sang Bunda minum es, melainkan karena infeksi virus.
Di sisi lain, memang benar bahwa Bunda yang sedang pilek, berpotensi menularkannya pada si bayi. Hanya saja, penularan yang terjadi disebabkan karena udara, bukan karena ASI. Oleh sebab itu, anggapan ini adalah sepenuhnya mitos!
Mitos dan kepercayaan pada ibu menyusui selanjutnya yang dipercaya banyak orang adalah semakin encer ASI, maka semakin tidak baik kualitasnya. Hal inilah yang akhirnya membuat Bunda lebih memilih berganti ke susu formula karena menganggap ASI-nya tidak lagi berkualitas.
Lantas, apalah mitos menyusui ini benar? Tentu saja jawabannya: TIDAK! Dalam setiap fase menyusui, setiap Bunda pasti akan menghasilkan foremilk (ASI encer) dan hindmilk (ASI kental). Dan, kedua ASI tersebut sama-sama memiliki nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh dan kembang si kecil.
Satu-satunya indikasi yang mengurangi nutrisi pada ASI adalah umur simpannya. Karena itulah, penting bagi Bunda untuk mengetahui ciri-ciri ASI basi agar tidak membahayakan si buah hati.
Dari sederet mitos dan fakta ibu menyusui, mungkin anggapan satu ini adalah yang paling banyak ditakuti oleh para Bunda. Hal inilah yang menyebabkan banyak yang enggan menyusui karena ketakutan payudaranya akan kendur. Lantas, apakah anggapan tersebut benar?
Berdasarkan data dari penelitian, kenyataannya payudara yang kendur bukan hanya disebabkan karena menyusui, lho! Adapun beberapa faktor lain yang menyebabkan kendurnya payudara adalah perubahan hormon dan penambahan berat badan.
Dengan demikian, mitos menyusui ini pun bisa dipatahkan apabila Bunda bisa menjaga gaya hidup setelah melahirkan. Misalnya, menjaga pola makan dan mulai berolahraga. Dengan olahraga teratur, maka bentuk payudara pun bisa kembali kencang.
Masih seputar makanan, konon mitos ibu menyusui selanjutnya adalah tidak boleh makan malam. Karena mitos ini berkembang cukup massif, jadi banyak Bunda yang menghindari makan malam. Jadi, apakah anggapan ini benar?
Sebenarnya, konsumsi makanan pada Bunda yang menyusui bisa dilakukan kapan saja, jadi tidak ada batasan jam. Tidak ada pengaruh khusus pada proses menyusui. Hanya saja, usahakan untuk tidak langsung tidur setelah makan karena bisa berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya GERD pada ibu menyusui.
Setelah melahirkan, Bunda mungkin akan mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Hal inilah yang membuat beberapa Bunda pun langsung melakukan diet tepat beberapa bulan pasca kehamilan. Di tengah masa-masa tersebut, tentu para Bunda akan mendengar soal mitos tentang ibu menyusui yang menyebut bahwa menyusui bisa menurunkan berat badan.
Jadi, apakah mitos menyusui tersebut benar? Pernyataan tersebut memang ada benarnya karena menyusui bisa membakar sekitar 300-500 kalori. Dengan dibarengi asupan pola makan yang bernutrisi seimbang, maka berat badan Bunda yang sedang menyusui akan lebih cepat kembali ke sebelumnya.
Dengan begitu, jadi jangan ragu untuk menyusui ya Bunda!
Nah, itulah 7 deretan fakta dan mitos menyusui yang wajib buat diketahui oleh para Bunda. Dari ketujuh anggapan tersebut, mitos mana nih yang sempat Bunda percayai?
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/busui-ketahui-10-mitos-fakta-tentang-menyusui
https://www.alodokter.com/benarkah-asi-encer-tidak-baik-untuk-bayi
https://www.klikdokter.com/ibu-anak/ibu-menyusui/bolehkah-ibu-menyusui-makan-pedas-ini-faktanya
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/bolehkah-makan-tengah-malam-pada-ibu-menyusui-
Anti Badai! Ini 7 Cara Agar Make Up Tidak Luntur dan Tahan Lama Saat Upacara 17-an
5 Manfaat Buah Delima Untuk Kecantikan, Bisa untuk Anti-Aging dan Jerawat!
Bukan Jerawat Biasa! Kenali 7 Ciri Fungal Acne di Wajah dan Cara Mengatasinya
Nggak Ada Perubahan Setelah Pakai Skincare? Ini Dia 9 Penyebabnya!
Anti Badai! Ini 7 Cara Agar Make Up Tidak Luntur dan Tahan Lama Saat Upacara 17-an
Mau Dapat Skincare Cuma dengan Tukar Botol Kosong? Yuk Simak Caranya Disini!
Awas! Ini 10 Tanda Skincare Tidak Cocok dengan Kulit yang Wajib Kamu Tahu!
7 Ide Ngabuburit Seru yang Cocok Buat Kaum Jomblo, Dijamin Anti Mati Gaya!